Perkembangan Virtual Office dimulai cukup panjang hingga menjadi tren kekinian saat ini. Sejarah yang panjang tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan sistem kerja yang dilakukan oleh kantor virtual ternyata dibutuhkan sejak dulu. Efisiensi dan efektivitas kinerja sebuah bisnis adalah hal yang ditawarkan oleh kantor virtual dan banyak dicari oleh para pengusaha. Model kerja tersebut berkembang seiring waktu dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih.
1960-an: Awal Mula Munculnya Serviced Office
Dimulai di era tahun 1960 an sebagai masa di mana mulai ada inisiatif akan dibangunnya sebuah kantor yang ditujukan untuk melakukan banyak aktivitas oleh banyak karyawan. Pada saat itu gedung perkantoran tak semegah masa-masa setelahnya, yang mulai banyak gedung pencakar langit.
Diketahui pada tahun 1962, Omni Office Group telah dibuat. Perusahaan ini juga diketahui sebagai serviced office pertama yang berdiri secara resmi. Kemudian di tahun 1966 muncul Fegen Lawsuit yang didirikan oleh Paul Fegen.
Pada masa-masa ini, sama sekali belum muncul perkembangan yang menjadi cikal bakal Virtual Office. Semuanya masih dilakukan secara ‘nyata’ atau offline. Siapapun yang butuh pelayanan atau jasa apapun, harus datang langsung ke alamat kantor. Namun serviced office sendiri bisa menjadi cikal bakal kemunculan VIrtual Office. Namun hal ini tentu membutuhkan penelitian dan pemeriksaan lebih lanjut.
1970-an: Tanda Awal Kantor Virtual Muncul
Memasuki era 1970-an, sudah ada sedikit hal yang muncul sebagai penanda lahirnya kantor virtual. ARPANET saat itu sudah dipublikasikan, dan inilah yang jadi alasan mengapa Virtual Office muncul. Bahkan di era ini semakin banyak saintis teknologi yang menemukan inovasi-inovasi canggih sehingga membuat jalannya perkantoran lebih sederhana. Seperti misalnya penemuan akan protokol internet atau TCP. Sebuah inovasi yang menjadi cikal bakal internet yang masih dipakai sampai sekarang ini.
Pada tahun 1973 Attorney Office Management Office Inc mulai menawarkan sebuah sistem baru yang bertujuan untuk mempermudah klien. Apa yang ditawarkan ini disebut sebagai program off-site tenant. Sebuah program yang bisa membantu klien lebih mudah dalam menemukan pengacara. Hal ini bisa jadi sebuah tanda-tanda awal bahwa keinginan untuk menggunakan sistem seperti Virtual Office sudah banyak muncul.
1980-an: Berkembangnya Teknologi Perkantoran
Protokol internet sudah lahir, apa yang ditemukan ini mulai berkembang saja seiring bertambahnya waktu. Tepatnya pada tahun 1981, sebuah komputer portabel lahir dan menjadi tolok ukur keberhasilan para peneliti. Sebuah komputer yang sifatnya portable tentu saja menjadi teknologi yang amat canggih pada saat itu. Sebab sebelumnya, komputer adalah benda yang sangat besar ukurannya sehingga non portable. Karena ditemukan komputer ini, di era yang sama mulai diberlakukan peraturan bahwa ‘profesional’ boleh bekerja di mana saja (remote). Di era yang sama, tepatnya pada tahun 1989, Timothy John Berners-Lee mulai menemukan WWW atau World Wide Web. Sebagai terobosan baru untuk memaksimalkan fungsi protokol internet.
1990-an: “Virtual” Menjadi Digital
Kemudian berlanjut di era 1990 an, di mana kata virtual lebih tepat disebut dengan kata digital. Tepatnya pada tahun 1990, sebuah mesin pencarian internet mulai dikembangkan oleh McGill University. Kemudian masuk ke tahun 1991, WWW atau World Wide Web secara resmi dipublikasikan sehingga masyarakat boleh secara cuma-cuma memakainya.
Di tahun 1992, Richard Nissen, pendiri Business Space Limited menyatakan bahwa The Virtual Office adalah properti perkantoran untuk intelektual Inggris. Semakin banyak saja fasilitas yang ada pada saat itu untuk mendukung kantor digital ini.
2000-an: Lahirnya Virtual Office
Di era ini, Frank Cottle adalah leader dari perusahaan yang menggunakan kantor bersifat virtual atau kantor digital. Hal ini resmi tercatat sejarah pada tahun 2006 yang lalu. Karena sudah ada pengawal atau pionirnya, mulai banyak bermunculan kantor-kantor digital pada saat itu. Di tahun yang sama, Bill Grodnik juga mendirikan kantor digital yang diberi nama Davinci Virtual Offices. Sebuah kantor digital yang beroperasi di 30 negara dan 1.000 titik lokasi.
Kemudian pada tahun 2010, Opus Virtual Offices lahir dan langsung beroperasi. Apa yang ditawarkan kantor digital ini adalah sebuah kemudahan bagi perusahaan baru atau startup dalam membranding produk supaya harga jualnya tetap rendah.
Dari timeline tersebut terlihat bahwa kemunculan Virtual Office mengalami proses yang cukup panjang. Berbagai inovasi yang dilakukan pada sektor fasilitas perkantoran dan teknologi digital menjadi cikal bakal kemunculan kantor virtual ini.
Keinginan untuk menerapkan sistem kerja remote sudah ada sejak dulu, namun konsep ini masih sulit diterapkan tanpa kehadiran teknologi yang memadai. Perkembangan teknologi boleh jadi mempermudah sistem kerja remote yang banyak diharapkan.
Relevansi Virtual Office dengan Bisnis Masa Kini

Pemilik usaha dan para entrepreneur perlu mempertimbangkan konsep bekerja dari rumah dengan sistem Virtual Office. Pola kerja statis akan berganti dengan sistem virtual yang lebih dinamis, memungkinkan perusahaan untuk mempekerjakan pegawai dari manapun berada. Selain itu interaksi kerja benar-benar dijalankan dengan bantuan teknologi yang lebih efektif dan efisien. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya tren pengguna Virtual Office dalam ekosistem bisnis. Kemampuan Virtual Office dalam mengeliminasi biaya operasional kantor, menjadi daya tarik utama bagi para pemilik usaha.
Di era teknologi seperti sekarang ini, kecepatan dan ketepatan adalah kunci utama dalam menjalankan bisnis. Virtual office memberikan Anda kesempatan untuk memperoleh hal yang sama. Kombinasi antara teknologi komunikasi dan sistem jaringan terpadu secara real time, memudahkan koordinasi antara tiap elemen perusahaan, tanpa perlu bertemu secara fisik. Layanan customer service yang diberikan oleh Virtual Office juga sudah memenuhi kriteria perusahaan partner yang mementingkan pelayanan cepat dan tepat.
Virtual office bahkan diprediksi akan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2030. Hal ini justru dipelopori oleh perusahaan teknologi Microsoft yang telah lebih dahulu menerapkan sistem kerja remote (dari rumah) sejak beberapa tahun yang lalu. Para ahli juga berpendapat bahwa di masa yang akan datang, para pemilik usaha akan memilih Virtual Office dengan alasan sebagai berikut.
1. Tumbuhnya Kesadaran Hidup Sehat
Di masa yang akan datang, masyarakat akan belajar dari situasi pandemi seperti sekarang ini. Ada sebuah pemikiran bahwa bekerja dalam satu ruangan bersama banyak orang justru berpotensi mendatangkan banyak penyakit. Meskipun kantor sering dibersihkan, potensi tertular penyakit tetap saja tinggi. Akibat interaksi langsung dengan rekan kerja atau customer. Orang akan memandang bahwa bekerja di rumah merupakan pilihan terbaik untuk semua orang.
2. Kesadaran terhadap lingkungan
Virtual office menyediakan satu entitas bangunan fisik sebagai lokasi perusahaan partnernya. Hal ini tentu menghemat banyak space dan biaya. Luas lahan yang seharusnya dipergunakan untuk membangun kantor perusahaan bisa dimanfaatkan sebagai ruang hijau. Jumlah perangkat elektronik yang dinyalakan secara bersamaan saat kantor dibuka menyumbang karbon ke udara dalam jumlah besar. Sehingga Virtual Office memang layak untuk diterapkan karena dapat memangkas emisi karbon yang dikeluarkan dari aktivitas operasional kantor pada umumnya.
3. Potensi Rekrutmen Tenaga Kerja Mumpuni
Ekspansi perusahaan ke kota kota besar di seluruh dunia sangat mungkin untuk dilakukan. Apalagi jika perusahaan tersebut sudah berskala multinasional. Namun, seringkali ada beberapa permasalahan atau kerusakan fasilitas perusahaan yang tidak mampu diselesaikan oleh pekerja di daerah tertentu. Kebutuhan akan pekerja terampil menjadi mutlak dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan Virtual Office, perusahaan akan bebas merekrut siapapun meskipun orang tersebut berada di tempat yang jauh dari lokasi Virtual Office berada. Proses rekrutmen dan pencarian tenaga kerja terampil lebih mudah dilakukan, tanpa perlu repot-repot mengundang mereka untuk datang ke perusahaan.
4. Bias pada dunia kerja
Bias pada dunia kerja seringkali terjadi. Apalagi bila sudah mengarah pada keadaan fisik seseorang. Namun, perlahan prinsip “right man in the right place” kembali nyaring terdengar. Perusahaan akan memprioritaskan kemampuan dan skill seseorang, bukan dari keadaan fisiknya saja. Virtual office dapat mengakomodir kebutuhan tersebut. Sistem online yang diterapkan mencegah bias pada lingkungan kerja. Setiap pegawai bebas menggunakan avatar tertentu saat berinteraksi secara virtual dengan rekan kerja. Sehingga lebih fokus untuk membahas pekerjaan.
Dalam rentang waktu beberapa tahun ke depan, tren Virtual Office akan dijadikan pakem utama dalam mendirikan perusahaan. Terlepas dari kondisi global dunia saat pandemi seperti ini. Konsep kantor secara tradisional akan mulai ditinggalkan. Jadi alangkah baiknya apabila mempersiapkan bisnis Anda untuk mengikuti perubahan yang sedang terjadi. Beralih pada Virtual Office, dan dapatkan kemudahan akses teknologi untuk mengembangkan bisnis Anda.
Proyeksi Virtual Office di Masa yang Akan Datang

Masa pandemi yang berkepanjangan, menjadi berkah tersendiri bagi penyedia layanan kantor virtual. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan terhadap penggunaan Virtual Office. Hal ini tentu membawa dampak positif di tengah perlambatan ekonomi yang sedang terjadi. Virtual office layak mendapatkan tempat untuk diterapkan dalam dunia bisnis. Ragam kelebihan dan manfaat yang ditawarkan sangat membantu para pemilik usaha untuk tetap produktif dalam menjalankan usahanya.
Sebenarnya konsep Virtual Office memang dikembangkan untuk mengurangi batasan-batasan tertentu yang ada pada kantor fisik. Ini bukanlah sebuah kebetulan atau hal yang terjadi secara tiba-tiba. Pasalnya, beberapa ahli dalam dunia teknologi telah memprediksi bahwa layanan Virtual Office akan menjadi pilihan utama perusahaan untuk menjalankan usaha di masa yang akan datang.
Robert D Oberst, seorang pengamat teknologi. Menuliskan tentang Virtual Office di dalam bukunya yang berjudul “2020 Web Vision: How the Internet Will Revolutionize Future Home, Business, and Society. Beliau berpendapat bahwa pada tahun 2020, mayoritas perusahaan akan memilih Virtual Office sebagai sarana tempat kerja. Hal ini didukung dengan perkembangan teknologi komunikasi seperti video call atau teleconference. Kedua opsi ini akan menjadi kekuatan utama perusahaan dalam berkomunikasi dengan dunia luar dan saling terhubung dengan pegawainya. Oberst juga memprediksi keuntungan perusahaan berupa kemudahan koordinasi internal apabila menerapkan Virtual Office.
Jauh sebelum itu, pada tahun 1994 sebuah jurnal ilmiah karya Halal, W. E memaparkan transformasi perusahaan konvensional ke arah yang lebih modern. Transformasi tersebut merujuk kepada rutinitas kerja yang lebih fleksibel serta penerapan teknologi yang lebih maju dalam lingkungan kerja. Dalam hal ini, Virtual Office menjadi prioritas utama untuk diterapkan demi mencapai pasar global yang lebih luas lagi.
Sementara itu, keberadaan Virtual Office dipandang positif oleh pegiat bisnis di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan pertumbuhan pengguna Virtual Office dari tahun 2018 hingga tahun 2020. Tercatat sebanyak 200 ribu pengguna terdaftar dengan potensi peluang pasar mencapai 2 juta pengguna. Sebuah berita yang menggembirakan bagi bisnis Indonesia yang sedang lesu akibat pandemi. Virtual Office sangat cocok untuk diaplikasikan inkubasi bisnis startup yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
Optimalisasi penerapan Virtual Office juga mendapat perhatian tersendiri dari pemerintah. Hal ini terbukti dengan dibuatnya beberapa peraturan khusus yang mengatur aktivitas usaha yang menggunakan konsep ini. Bahkan peraturan dan Undang-Undang yang dibuat oleh pemerintah, telah disepakati untuk digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Tentu ini menjadi sebuah sinyal positif yang menunjukkan perkembangan Virtual Office di masa yang akan datang.
Pemerintah dapat menyediakan iklim bisnis yang kondusif bagi pengguna layanan Virtual Office sekaligus menjadi mitra strategis penyedia layanan Virtual Office. Potensi terbukanya lapangan kerja baru menjadi solusi terbaik untuk menurunkan tingkat pengangguran. Namun, tentu harus diikuti dengan pengelolaan Virtual Office yang baik dan benar. Kenyamanan pengguna harus menjadi prioritas utama dalam memberikan layanan Virtual Office yang kredibel dan terpercaya.
Bibliografi Sumber
Virtual Office HistoryFinance.detik.com. 2019. Perjakbi: Virtual Office, Kantor Zaman Now dan Masa Depan. Diakses pada 5 November 2020, dari https://finance.detik.com/properti/d-4662804/perjakbi-virtual-office-kantor-zaman-now-dan-masa-depan Inc.com. 2020. By 2030, Every Office Will Be a Virtual Office. Diakses pada 5 November 2002,dari https://www.inc.com/geoffrey-james/by-2030-every-office-will-be-a-virtual-office.html Kelaspersonalia.id. 2020. Virtual office. Diakses pada 5 November 2020, dari https://kelaspersonalia.id/static/Virtual-Office.html
0 Komentar